Review Film Assalamualaikum Beijing
Assalamu'alaikum semuanya... assalamu'alaikum Beijing.. aisshhh.. meweeekkkk lagiii mewek lagi dengan kisah mengharu biru film Assalamu'alaikum Beijing (AB) yang diangkat dari novel laris berjudul sama karangan one of the best author in Indonesia bunda Asma Nadia. Walau bisa dibilang aku sangat telat nontonnya karena ini film rilis akhir tahun 2014 dan sekarang sudah bulan Mei 2017. Yup, hampir 2,5 tahun kemana sajah akuuuhh.. hmmm bulan Desember 2014 aku masih ada di rumah kontrakan ngurusin balita dan bayi berumur 11 bulan ๐. Gak ada waktu lah buat nonton-nonton film.
Lagian mau nonton dimana juga? ini kan adanya di bioskop. Bioskop ituh adanya di Samarinda yang jaraknya 1,5 jam dari rumah. Seandainya bisa di layar tancap๐ Tapi ternyata ini bukan terlambat. Tapi ini adalah waktu yang paling tepat untuk menontonnya karena pas dengan kondisi kebatinan (???) Wkwkwkwk...
Oke..oke.. sebelum aku mengigau lebih parah akan kuceritakan secara singkat kisahnya walau ku tau kalian semua pasti sudah pada tau karena sudah buanyaaaakkk sekali review dan sinopsis film inih. Tapi gakpapa aku tulis versiku sendiri ๐
Jadi cerita dilmulai
Cerita diawali dengan adegan sepasang calon pengantin yang
sedang ngobrol malam-malam yaitu Asmara Nadia (Revalina S. Temat) dan Dewa
(Ibnu Jamil). Besok adalah hari pernikahan mereka dan malam itu Dewa membuat
pengakuan ke Ra (panggilan Dewa kepada Asmara) bahwa dia sudah berselingkuh
dengan teman sekantornya yang bernama Anita dan hamil pula. Dewa merayu-rayu Ra
bahwa dia khilaf dan merasa dijebak, bahwa dia tak cinta Anita dan selalu
menjaga kesetiaannya kepada Ra. Bahkan dia juga membela diri bahwa belum tentu
anak yang di kandung Anita adalah anaknya secara mereka baru melakukannya
sekali. Hayyaaahh.. justru yang sekali itu yang tokcer baaaang.. wkwkwkwk..
upsss.. lanjuut..
Ra patah arang dan menyuruh Dewa bertanggung jawab, melakukan
apa yang seharusnya seorang laki-laki lakukan, “kamu nikahin dia..lakuin apa
yang harus dilakukan seorang laki-laki, kamu laki-laki kan? ” dan pernikahan
mereka pun batal. Quote favorit diadegan ini adalah kata-katanya Ra waktu dia
bilang “jangan sandingkan nama Tuhan dalam kebohongan..” dan tentu saja yang
terkenal “cinta itu menjaga.. tergesa-gesa itu nafsu belaka..” eaaaaaaakk..
inget tuh deek.. kalau pacaran gak usah tergesa-gesa pegang-pegangan, ntar
bablas pegang segalanya dan hancurlah segalanya adek-adek..
Tiga bulan kemudian Asmara pergi ke Beijing dengan membawa
luka hatinya. Dia mendapat tugas kerja disana sebagai penulis kolom. Disana
dia disambut oleh sesama temannya dari Indonesia yaitu Sekar (Laudya Cyntia
Bella) dan suaminya Ridwan (Deddy Mahendra Desta). Sekar adalah tipe perempuan
Indonesia banget yang suka baperan dan menggandrungi romantisme drama korea.
Sedangkan suaminya Ridwan adalah tipe laki-laki serius dan kaku. Beda banget
yah peran Desta sama peran-peran di TV yang biasanya konyol abis, wkwkwkwk.. Di
apartemen untuk Asmara Sekar
menyemangati Asmara untuk move on dan cari jodoh di Beijing. Dia ada feeling
kalau jodoh Asmara ada di Beijing. Ridwan mengingatkan istrinya agar jangan
mengganggu Asmara dengan persoalan jodoh supaya bisa fokus ke karirnya. Tapi
sekar bilang Jodoh dan karir itu harus beriringan karena kalau tidak perempuan
bisa galau dan resah. Yess.. setuju aku Sekar.
Di dalam bus di Beijing Ra berkenalan dengan seorang cowok
Chinese yang bernama Zhongwen. Asmara memperkenalkan diri sebagai Asma. Kata
Zhongwen namanya seperti legenda cinta patung Ashima. Akhirnya dari situ Zhongwen
memanggil Asmara dengan sebutan Ashima dan menjadi tour guide nya Asma selama
di Beijing. Keasyikan mereka terganggu ketika Dewa datang juga ke Beijing menyusul
Asmara. Dewa merayu minta balikan dan bilang bahwa dia akan menceraikan Anita.
Pastinya Asma gak mau dong dan menyuruh Dewa pulang aja sono urusin anak ma
bininye. Dewa pun pulang sambil meninggalkan pesan bahwa dia akan menunggu
Asmara dengan setia, jiaaahh.
Sementara itu Asmara dan Zhongwen janjian untuk
mengunjungi legenda patung Ashima di
kampungnya. Tapi mendadak sehari sebelum berangkat Asmara kena serangan
penyakit aneh dan minta pulang ke Indonesia. Zhongwen yang hepi menjemput
Asmara dikantornya langsung shock mendapat surat dari Asmara kalau dia minta
maaf membatalkan janji mereka karena ada urusan keluarga yang harus segera
diselesaikan di Indonesia. Zhang wen yang frustasi terus lari ke tembok China
dan dan teriak Ashimaaaaaaa… (eaaaaaaaa…)
Di Indonesia ternyata Asmara kena penyakit Sindrom antibody
antifosfolipid disingkat APS Penyakit ini bisa menyebabkan pembekuan darah
kapan saja dan di organ tubuh mana saja. Jadi penderitanya bisa kena stroke,
jantung, buta dll tergantung dimana darahnya membeku. Pada kasus Asmara ini dia
kena stroke. Jadi berbulan-bulan dia sakit menjalani pengobatan dan fisioterapi
untuk membuatnya bisa berjalan normal lagi. Dalam perjuangannya menjalani
fisioterapi Sekar datang. Asmara yang tidak tahu kedatangan sekar sangat terkejut
dan senang sekali. Asmara pun boleh pulang dengan masih duduk dikursi roda.
Tak disangka Anita datang berkunjung membawa bayinya. Minta
maaf kepada Asmara akan apa yang telah terjadi dan mengungkapkan kalau dia putus
asa karena Dewa tak pernah bisa melupakan Asmara dan itu membuat dia menderita
dan bla..bla..bla.. Di saat Anita dan Asmara tengah mengobrol diluar ada email
masuk ke HP Asmara. Iseng-iseng dibuka Sekar. Ternyata isinya dari Zhongwen.
Diam-diam dibalas sekar meminta Zhongwen datang ke Indonesia.
Pas hari H tiba Sekar mendandani Asmara. Asmara bingung
kenapa dia juga harus dandan sementara yang akan datang adalah Ridwan suaminya
sekar. Asma masih belum tahu kalau Zhongwen juga akan datang. Ketika Sekar
menyambut suaminya datang, Asmara yang masih dikamar mendadak oleng dan hampir
jatuh. Sedangkan diluar Zhongwen pun tiba dan disusul pula oleh Dewa yang
segera datang begitu tahu dari Anita kalau Asmara sudah pulang dan sakit. Sekar
dan Ridwan menjenguk Asma dikamar dan terkejut mendapati bahwa Asma menjadi
buta. Dari dalam kamar asma mendengar suara Zhongwen dan bingung kenapa Zhongwen
ada disini. Sekar lalu menjelaskan kalau dia yang meminta Zhongwen datang. Asma
antara senang dan takut Zhongwen melihat keadaannya akhirnya keluar minta diantarkan
bertemu. Sekar menuntunnya keluar, sebelum sampai kepada Zhongwen Dewa lebih
dahulu mencegat tapi ditepis Asmara. Asmara minta diantar ke Zhongwen dan
akhirnya merekapun berhadapan. Asma yang
tidak bias melihat sosok Zhongwen berusaha mengenali dan merasakan sosok Zhongwen
dengan telapak tangannya tanpa menyentuhnya… Disinilah adegan mewek penonton
semakin menjadi-jadi.. hwaaaaaa…
Ternyata kondisi Asmara makin parah dan sempat koma beberapa
lama. Zhongwen setia ikut menjaga Asma. Dokter (yang jadi dokternya Ivan
Fadilla, mantan suami Venna Melinda, penting banget gak seh informasi inih,
wkwkwkwk ) bilang penglihatan Asmara masih bisa diselamatkan dan masa kritisnya
sudah lewat. Asmara akhirnya bisa bangun, bisa melihat tapi menjadi bisu, sedih
maakk.. sehingga dia berkomunikasi dengan tulisan. Dia ngobrol dengan Sekar
tentang perasaannya dan ketakutannya akan hubungannya denga Zhongwen melalui
kertas.
Sekar berusaha meyakinkan kalau cinta Zhongwen tulus tapi Asmara takut
Zhongwen kecewa dengan segala kekurangannya sebagai seorang Wanita. Apalagi
dengan penyakit ini Asmara divonis akan susah memiliki anak. Bisa hamil tapi
akan sangat mudah mengalami keguguran kapan saja. Adengan romantis yang bikin
air mata serasa dikuras pakai mesin pompa air adalah ketika kertas bertulisan
tangan Asma akan diberikan kepada Sekar tiba-tiba diambil Zhongwen dari
belakang. Setelah membaca kertas itu Zhongwen bilang,
“Cinta sempurna itu ada.. dan tidak perlu memiliki fisik
yang sempurna untuk memiliki kisah cinta yang sempurna”, eaaaaaa…. Aku ngetik
ini aja mbrebes mili lagih..hwaaa
Yang kuceritain itu kayaknya Cuma 2/3 bagian yah.. masih ada
1/3 bagian lagi silahkan tonton sendiri. Gak bakal nyesel deh ditonton bagusss
banget.. romantis nya sangaaatt dapet tanpa sentuhan-sentuhan mesra penuh
birahi (idiiihhh) jadi kesannya daleemm banget.
Filmnya juga sarat dengan pesan positif. Yaitu:
- Seorang wanita harus berani berkata tidak dan move on kepada orang yang sudah menyakiti. Jangan mudah terpengaruh dengan rayuan gombal laki-laki yang bilang akan setia nyatanya selingkuh
- Seorang wanita harus berani menjelajah dunia untuk memperkaya hidupnya dan jangan menjadikan jilbab sebagai penghalang langkahnya
- Film ini banyak menceritakan jejak islam di Beijing, jadi kita juga dapat pengetahuan dari sana
- Iman adalah yang utama. Ingat kata mas Ridwan suaminya Sekar bahwa dalam pernikahan itu yang pertama seiman dulu supaya kebelakangnya gak ribet. Kemudian ada juga dia bilang iman dulu.. romantis menyusul kemudian, hihihi..
- Harus punya semangat kuat untuk hidup dan bermimpi seperti tokoh Asmara yang menderita penyakit langka harus berjuang dari 0 lagi untuk berjalan dan berbicara seperti sediakala
- Harus selalu semangat dan berjiwa positif walaupun kita tahu akan didera kemalangan kapan saja. Seperti tokoh Asma yang harus tabah dan sabar walaupun sudah bisa bejalan dan melihat lagi tapi pada akhirnya masih bisu dan terancam tidak bisa memiliki keturunan karena bisa mengalami keguguran kapan saja. Dia juga harus siap karena penyakitnya bisa menyerang kapan saja dan dimana saja. Tapi asmara tetap melanjutkan hidupnya. Dia masih punya telinga untuk mendengar dan tangan untuk menulis. Itu sudah cukup untuknya melanjutkan hidup karena menulis adalah jiwanya. Dan tentunya semua kekurangannya terasa sirna ada Zhongwen disampingnya yang selalu siap melengkapi dirinya
Tokoh-tokoh:
Casting di film ini bagus-bagus banget ya, cucok banget..
Revalina S. Temat yang memang sudah diragukan lagi
kecantikan dan kualitas aktingnya dalam peran melankolis begini. Dia sukses
mewujudkan sosok Asmara yang kalem tapi teguh, kecantikannya membawa ketenangan
gituh.
Ibnu Jamil yang memerankan Dewa juga pas banget jadi cowok tengil yang
pintar merayu. Sosok nyebelinnya dapet banget deh diperankan beliau.
Morgan Oey
sebagai pemeran Zhongwen juga sukses memerankan tokohnya sebagai seorang
pemuda sederhana dengan keteguhan cinta luar biasa. Katanya sih ini film pertamanya Morgan. Cuma yang rada aneh tuh
logat bicaranya Zhongwen. Sebagai warga lokal China walaupun lancar berbahasa
Indonesia harusnya logat Chinese nya masih kental dong yah, gak lantas jadi
sama kayak orang Indonesia asli. Kekurangan ini sepertinya dipelajari sutradara
karena 2 tahun kemudian di film Jilbab Traveler, Love Sparks In Korea Morgan
Oey yang memerankan Hyun Geun seorang asli Korea sukseesss kayak orang Korea
beneran. Bicara bahasa Indonesia dengan logat korea yang cucok.. cadel-cadel
manjah gituh..
Yang unik di film ini emaknya Morgan Oey juga main loh.
Tepatnya di bus pas adegan pertama kali asmara bertemu Zhongwen. Disitu Asmara yang
kebingungan apakah halte busnya sudah kelewatan apa belum bertanya pada ibu-ibu
disampingnya. Ibu itu Cuma jawab tidak tau.. tidak tahu.. dalam bahasa China.
Nah si ibu inilah emaknya Morgan. Cantik lohhh.. mirip emakku cuma matanya aja
sipit, wikikikik.. Emakku emang cantik sejagad. Makanya suka males deh foto
sama emak karena selalu membuat aku terhempas kalah cantik, wkwkwkw.. ups..
sori salah jalur.. btw kok aku tahu itu emaknya Morgan, yakin? Yakin dong.. kan
aku sering lihat foto emaknya di di IG nya Morgan.. wkwkwkwk..
Peran keren lainnya dimainkan Sekar dan suaminya Ridwan.
Laudya Cynthia Bella bisa banget memerankan seorang perempuan korban romantisme
drama korea. Yang ironis karena suaminya sendiri gak romantis alias seurieus,
wkwkwk.. pokoknya tingkah mereka berdua ini mencairkan suasana yang serius bin
sedih bin mellow. Tokoh-tokoh lainnya ada ibu Jajang C Noer sebagai ibunya
Asmara yang penyayang juga Cynthia Ramlan sebagai Anita, wanita selingkuhannya Dewa.
Salah satu yang bikin aku fokus juga outfitnya Asmara.
Bagus-bagus dan cucok markucok dipake sama Revalina. Lhaaaa iyalah yaa secara
bodinya semampai gitu dipakein karung beras juga bakalan betah-betah aja
dipandang. Kalau udah ke soal bodi aku langsung terhempas deh, padahal tadinyaa
pengen nyoba bergaya begituh, wkwkwk…
Satu lagi yang gak bisa diremehkan, itu loh
soundtrack nya yang di nyanyikan dek Ridho Rhoma. Whaaaaa baguusss banget deh
lirik dan musiknya. Liriknya mix bahasa dan English. Ini lagu ngepop tapi
plus-plus karena suara dek Ridho yang duhai merdu mendayu-dayu. Sekali denger
pasti pengen nyanyi terus, hihi.. Walaupun sekarang dek Ridho lagi di
rehabilitasi karena kasus narkoba semoga lekas sembuh, bersih dan jadi
pelajaran berharga untuk tidak diulangi lagi yess.. habis keluar panti rehab
segera berkarya lagi bikin lagu-lagu bagus yang menginspirasi kita semua.
Akhir kata.. sukses terus film Indonesia.. semoga makin
banyak yang nonton film-film bagus berkarakter kuat sehingga para sutradara dan
produser juga makin semangat menggali ide buat bikin film lebih bagus dan bagus
lagi. Kalau penontonnya gak semangat nonton film bagus para sineas jadi males
juga dong secara modalnya film kan guedhe.. okehh.. see yaa di review film
selanjutnya
Komentar
Posting Komentar