Why Do I Love You Sir? sebuah puisi Emily Dickinson


Fyi sebelah kiri teh Ninit sebelah kanan mpok Emily

“Why do I love” You, Sir?

Sang penulis puisi ini yaitu Emily Dickinson lahir di tanggal dan bulan yang sama denganku yaitu 10 Desember. Beliau lahir tahun 1830 di Amherst, Massachusetts dan meninggal tahun 1886 di usia 55 tahun. Anak kedua dari 3 bersaudara, sama kayak aku jugaa. Aku hepi punya tanggal lahir yang sama dengan beliau karena ternyata hobi kita juga sama, berasa punya sodara kembar dari masa lampau. Mungkin karena zodiak kita sama maka banyak hal-hal yang sama juga. Jiwa kita old soul.  Sagittarius adalah petualang sejati dari lahir dan pecinta kebebasan. Jika raganya tak memungkinkannya bebas maka jiwa dan pikirannya yang akan berkelana melesat bersama burung-burung atau berlarian bersama kuda zebra dipadang savana. 

Sedikit kisah tentang Emily,
Beliau adalah orang yang berpendidikan. Berteman kebanyakan melalui sahabat pena. Hingga akhir hayatnya beliau tidak pernah menikah walau desas desusnya pernah dekat dan mesra dengan seorang laki-laki. Selama hidupnya beliau menghasilkan hampir 1800 puisi. Tapi selama hidupnya hanya 10 yang terpublikasi. Itupun dengan berbagai perombakan karena disesuaikan dengan aturan penulisan puisi yang berlaku pada zaman itu. Puisi-puisi beliau saat itu termasuk unik dan tidak lazim. Seringnya berupa baris-baris pendek dan tanpa judul. Puisinya juga banyak bertema kematian dan keabadian. Menggambarkan kepribadian beliau yang introvert, old soul dan spiritual, jauh dari hingar-bingar duniawi.

Ironisnya puisi-puisi unik beliau baru terpublish setelah beliau meninggal ketika kumpulan puisinya ditemukan  oleh adiknya yaitu Lavinia (yang juga tidak menikah). Sebenarnya beliau sempat berpesan kepada Lavinia untuk membakar saja karya-karyanya sesudah beliau meninggal. Untung saja tidak dilakukannya. Kumpulan puisi Emily Dickinson pertama terbit tahun 1890 tapi ternyata sudah banyak di edit. Akhirnya pada tahun 1955 versi otentik  diterbitkan oleh Thomas H. Johnson dengan judul The Poems of Emily Dickinson

Salah satu yang bikin aku senapsaran. Kenapa mereka berdua memilih untuk tidak menikah.  Padahal mereka bukanlah gadis-gadis buruk rupa. Pastinya ada saja yang naksir tapi pasti beliaunya yang gak mau.  Mungkin gak sesuai standar, mungkin. Tapi aku respek banget dengan orang yang memilih untuk tidak menikah dengan sadar. Orang yang memilih kebahagiaannya sendiri walaupun dengan cara yang tidak lazim menurut pandangan masyarakat. Selama yang dilakukan tidak melangar norma apapun dan bukan kriminal sah-sah saja kan? Kalau memang tidak ada keinginan dan keyakinan untuk menikah untuk apa dipaksakan? 

Ada banyak jalan menuju surga. Menikah salah satunya, tapi bukan satu-satunya. Kadang manusia lebih memilih menikah demi norma walaupun tidak bahagia. Yang penting tidak terlihat beda dari orang lain. Beruntungnya kita hidup di zaman sekarang. Asal bukan di kampung. Secara umum zaman sekarang sebagai wanita kita lebih bebas memilih. Yang penting gak mikirin perkataan orang.

Okeh.. yang dibawah ini salah satu puisi cinta favorit ku karya Emily Dickinson. Cinta kepada Tuhan, walau bisa juga diplesetkan jadi cinta kepada gebetan. Isinya dalam dengan metafora yang kaya membuat kita hampir-hampir bisa merasakan kepedihan atau kerinduan yang coba penulis ungkapkan (contoh puisi lain yg bikin aku sesak adalah "Senja di Pelabuhan Kecil" oleh Chairil Anwar, kapan-kapan dibahas).  Puisi ini membuatku merasakan cinta terpendam kepada seseorang yang tak pernah kukenal keberadaannya 😣


“Why do I love” You, Sir?
Because—
The Wind does not require the Grass
To answer—Wherefore when He pass
She cannot keep Her place.

Because He knows—and
Do not You—
And We know not—
Enough for Us
The Wisdom it be so—

The Lightning—never asked an Eye
Wherefore it shut—when He was by—
Because He knows it cannot speak—
And reasons not contained—
—Of Talk—
There be—preferred by Daintier Folk—
The Sunrise—Sire—compelleth Me—
Because He’s Sunrise—and I see—
Therefore—Then—
I love Thee—





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soul's Home

Aku Adalah Teman Yang Tak Dianggap

Ciri-Ciri Kepribadian INFJ - Sering Dikira Dukun!